Readmore...

Posts Subscribe to CommentsComments

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Download

BTricks

BThemes

Kesiswaan

Empat Siswa Penggalang Rakit SMPN 4 Kec. Payakumbuh Ikut serta dalam Gladian Pinru dan Seleksi Jambore Nasional 2011 di Bumi Perkemahan GOR Singa Harau

 "Senandung dilereng Gunung Bungsu", sebuah cerita pendek yang dipaparkan dalam tulisannya yang bertajuk pada cerita seorang anak Lereng Gunung Bungsu yang kurang mampu dalam hal ekonomi tapi kaya akan sikap, mental, akhlak dan keinginannya yang sangat keras sekali untuk selalu berstatus sebagai seorang pelajar di SMPN 4 Kec. Payakumbuh, dengan kegigihannya itu dia mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang sulit dalam hidupnya. Cerita Pendek tersebut hasil karya seorang siswa yang pada penulisan artikel ini berada pada jenjang pendidikan kelas 8 semester II dan tulisan tersebut pernah menjadi Juara II pada FL2SN tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota pada Tahun 2010. Yaa, orang memanggilnya Eza (Nelvi Azizah). Salah seorang duta SMPN 4 Kec. Payakumbuh yang ikut dalam acara Gladian Pinru dan Seleksi Jambore Nasional yang waktunya diadakan terpisah, dan Kwartir Cabang Lima Puluh Kota sebagai penggerak acara tersebut.
 
Eza tidak sendiri, dia mempunyai teman Husna (Huswatul Hasanah), Ijet (Rizaldi) dan Dino (Dino Ondri). Mereka berempat adalah teman sekelas (Classmate) nya Eza yang saling memberikan semangat satu sama  lain.
Gladian Pinru dipaketkan dalam Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), bumi perkemahan berlokasi di GOR Singa Harau-Sarilamak, masing-masing sekolah mengutus 2 pasang Pinru dan Wapinru dari masing-masing Gugus Depan.Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih Pramuka Penggalang dalam hal kepemimpinan.
Sementara Seleksi Jambore Nasional juga dipaketkan dalam Perjusami pada tanggal 11 - 13 Maret 2011 dengan lokasi bumi perkemahan yang sama. Peserta Pramuka Penggalang untuk tingkat SMP sekurang-kurangnya telah dilantik di Gugus Depan sebagai Penggalang Rakit. Dari 174 Pramuka Penggalang, akan dipilih 32 untuk menjadi duta Kwarcab Lima Puluh Kota di Jambore Nasional di Palembang (Sum-Sel) bulan Juni mendatang.
Kami selaku Pembina Pramuka Gugus Depan 01.073 / 01.074 SMPN 4 Kec. Payakumbuh sangat berharap sekali, dengan kegigihan adek-adek dan kakak-kakak pembina pramuka dalam latihan harian, hendaknya membuahkan hasil yang sangat menggembirakan pula diajang Jambore Nasional 2011 ini.
----------------------------------------------------------
Tanggal 12 Juli 2010, SMPN 4 Kecamatan Payakumbuh melaksanakan Masa Orientasi Siswa (MOS) untuk siswa baru hingga 15 Juli 2010. Acara yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh seluruh siswa baru kelas VII yang berjumlah 33 orang. Mereka berasal dari tiga sekolah dasar yang berada di Taeh Bukik, yakni SDN 02 Taeh Bukik, SDN 03 Taeh Bukik, dan SDN 04 Taeh Bukik.
Pelaksanaan MOS di SMPN 4 Kec. Payakumbuh dibina oleh beberapa orang giru, antara lain Bapak Nazli, S.Pd sebagai ketua panitia MOS, dan Bapak Afdhal, S.Pd sebagai pembina Osis. Bukan hanya dari guru, siswa kelas VIII dan IX juga berperan aktif dalam menyambut siswa baru. Siswa yang ikut berperan adalah siswa yang tergabung dalam keanggotaan Osis SMPN 4 Kec. Payakumbuh.
Sesuai dengan agenda yang telah disusun oleh panitia panitia MOS, tema yang diangkat adalah “Wellcome to SMPN 4 Kec. Payakumbuh & Happybirth day SMPN 4 Kec. Payakumbuh yang ke-4.” Tema ini diambil karena bertepatan dengan ulang tahun SMPN 4 Kec. Payakumbuh yang keempat. Kegiatan yang dilaksanakan selama empat ini pun sangat berangam. Pada hari pertama, seluruh siswa dan guru mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih. Setelah itu, siswa baru dibagi ke dalam empat gugus. Masing-masing gugus pun dipimpin oleh kakak kelas yang bertugas.
Setelah membagi siswa baru ke dalam empat gugus pada hari pertama, acara dilanjutkan dengan penyerahan siswa dari orang tua yang diwakili oleh dewan komite kepada sekolah yang diwakili oleh Bapak Aziz marwan, S.Pd selaku kepala SMPN 4 Kec. Payakumbuh, lalu pengenalan lingkungan dari guru serta pemahaman tata tertib. Kegiatan berikutnya penampilan bakat dari siswa baru, sholat berjamaah, dan pemilihan raja dan ratu MOS pada hari terakhir. Raja MOS yang terpilih adalah Afdhal Fitra, sedangkan penyandang ratu MOS dipegang oleh Fatma Kurniati. Raja dan ratu yang dipilih berdasarkan kriteria kedisiplinan, keaktifan, dan tingkah laku yan diperlihatkan oleh siswa baru. Kegiatan terakhir ditutup oleh bapak kepala sekolah dengan melepaskan atribut MOS yang dipakai oleh siswa kelas VII dan diganti dengan topi dan dasi biru yang berlambang SMPN 4 Kec. Payakumbuh.
Berkat kerja sama kepala sekolah dan dewan guru, maka pelaksanaan MOS SMPN 4 Kec. Payakumbuh tahun ajaran 2010/2011 dapat berjalan dengan lancar. Semua kegiatan dapat terlaksana seperti yang telah diagendakan oleh panitia MOS. Dengan ditutupnya kegiatan MOS pada hari keempat, yakni 15 Juli 2010, maka siswa baru yang mengikuti MOS telah resmi menjadi siswa kelas VII SMPN 4 Kec. Payakumbuh.

Latar Belakang OSIS

Latar Belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Kaitannya dengan Wawasan Wiyatamandala

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.
Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.
  • Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
  • Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
    1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
    2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
    3. mempertinggi budi pekerti,
    4. memperkuat kepribadian,
    5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
  • Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
  • Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
  • Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.
Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.
Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.
 -----------------------------------------------------------------------

Apakah OSIS ?

OSIS

OSIS (kepanjangannya adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama((SMP)) dan Sekolah Menengah Atas((SMA)). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing seorang guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
1. Lambang OSIS
Gambar lambang OSIS :
Arti bentuk dan warna lambang OSIS :
i. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga.
Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu : abdi, adab, ajar, aktif dan amal.
ii. Buku terbuka.
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

iii. Kunci pas.
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.

iv. Tangan terbuka.
Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.

v. Biduk.
Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.

vi. Pelangi Merah Putih.
Tujuan nasional yang dicita – citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.

vii. Tujuh belas butir padi, Delapan lipatan pita, Empat buah
kapas, Lima daun kapas.
17-8-45 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai – nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

vii. Warna Kuning.
Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan / agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.

ix. Warna Coklat.
Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.

x. Warna Merah Putih.
Warna kebangsaan Indonenesia, dengan hati yang suci, berani membela kebenaran.

Struktur Organisasi Intra Sekolah(OSIS) 

SMPN 4 Kec. Payakumbuh

Pembina OSIS
AZIZ MARWAN, S.Pd
Wakil Pembina OSIS
NAZLI ANAS, S.Pd
AFDHAL, S.Pd
          A. Pengurus Inti

NO
JABATAN
NAMA PENGURUS
1
KETUA OSIS
RANI SISKA SARI
2
WAKIL KETUA
ARISKA FITRIANI
3
SEKRETARIS UMUM
DINO ONDRI
4
WAKIL SEKRETARIS
MAHARANI
5
BENDAHARA UMUM
NELVI AZIZAH
6
WAKIL BENDAHARA
TOMI AGUSTIAN
7
PEMBANTU UMUM
M. SALEH
SEPRI AKMAL
 

B. Seksi Bidang
Keimanan dan ketaqwaan thd tuhan YME
Pembina : Ulfa Rahmi, S.PdI
Koordinator : Rizaldi
Budi Pekerti luhur atau Akhlak mulia
Pembina : Lili Gustina, S.Pd
Koordinator : Huswatul Hasana
Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan dan bela Negara
Pembina : Afdhal, S.Pd
Koordinator : Mela Oktavia
Prestasi akademik, seni dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat
Pembina : Nazli Anas, S.Pd Koordinator : Boy Joy Matra
Demokrasi, HAM, pendidikan politik, lingkungan hidup
Pembina : MH. Fauzi Nadra, SE
Koordinator : Egi Chandra
Kreatifitas, Ketrampilan dan Kewirausahawan
Pembina : Wit Mustika Wati, S.Pd
Koordinator : Dini Oktavia
Kualitas jasmani, keshetan dan gizi berbasis sumber gizi yg terdiversifikasi
Pembina : Dra. Sulastri
Koordinator : Huswatul Hasanah
Sastra dan budaya 
Pembina : Lisa Nofra, S.Pd
Koordinator : Hazraf Padma Dani
Teknologi informasi dan komunikasi
Pembina : Aziz Marwan, S.Pd
Koordinator : Fiki Ismail
Komunikasi dalam bahasa inggris
Pembina : Neneng Silfianti, S.Pd
Koordinator : Hanifah

Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya untuk membentuk watak dan kepribadian peserta didik, yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konselling yang berhubungan dengan masalah pribadi, kehidupan social, kegiatan belajar dan pengembangan karir, serta kegaitan ekstrakurikuler.
Berdasarkan undang undang No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pasal 1 butir 6 yuang mengemukakan bahwa konselor adlaah pendidik, pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan pasal 4 ayat 4 bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan pasal 12 ayat 1B yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemauannya. Peraturan pemerintah no: 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, pasal 5 s/d pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Peraturan menteri pendidikan nasonal no. 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang memuat pengembagan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap tahun pendidikan difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga pendidikan.
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan disekolah yang diikuti oleh semua peserta didik. 
Kegiatan terprogram terdiri atas 2 komponen, yaitu: pelayanan konseling dan ekstrakurikuler.
    1. Pelayanan konseling di SMPN 4 Kecamatan Payakumbuh meliputi pengembangan:
  a.    Kehidupan Pribadi
  b.    Kemampuan sosial
  c.    Kemampuan belajar
  d      Wawasan dan perencanaan karir
    1. Ekstrakurikuler, meliputi kegiatan dan guru pembimbing:
  a.     kepramukaan (Aziz Marwan, S.Pd, Nazli Anas, S.Pd, Afdhal, S.Pd dan Ulfa Rahmi, S.PdI)
  b.     olahraga (Aziz Marwan, S.Pd, Nazli Anas, S.Pd, Afdhal, S.Pd, Hidayat, A.Ma dan MH.Fauzi Nadra, SE)
  c.      Pembinaan Olimpiade
          - Olimpiade Fisika (Aziz Marwan, S.Pd dan Lili Gustina, S.Pd)
          - Olimpiade Matematika (Faisal dan Lili Gustina, S.Pd)
          - Olimpiade Biologi (Prihatin dan Fatimah Wulandari, S.Pd)
  d.     Kesenian (Yenti Afroni dan Lisa Nofra, S.Pd)
  e.     Ketrampilan (Dra. Sulastri dan Wit Mustika Wati)
  f       Keagamaan (Ulfa Rahmi, S.PdI, Fepi Yetmi, S.PdI, Faisal dan Lili Gustina, S.Pd)
  g.      Bahasa Inggris (Afdhal, S.Pd, Neneng Silfianti, S.Pd, Alwiza, S.Pd)
  h.      Bahasa Indonesia (Lisa Nofra, S.Pd, Dra. Sulastri dan Fetra Haryani, S.Pd)
  i.        Latihan Kepemimpinan (Aziz MArwan, S.Pd, Nazli Anas, S.Pd dan Afdhal, S.Pd)
Read More - Kesiswaan

Entri Populer

Followers

Buku Tamu

Countdown

Total Tayangan Halaman

 

Copyright © 2009 by SMPN 4 Kec. Payakumbuh

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger